Tuesday, January 27, 2009

Kututup kedua mataku biar tak kulihat lagi wajahmu....

Juga semua huruf yang kautitipkan pada angin dan lautan
Atau setiap jengkal jalan yang kita lewati
Karena setiap pandangan mengajak nafas tertahan
Setiap goyang dahan dan kilau cahaya

Kututup kedua telingaku biar tak lagi kudengar suaramu
Juga semua nada yang kautitipkan pada musafir lalu
Atau setiap denting yang kita hayati
Karena setiap pendengaran mengajak hati tersayat
Setiap alunan lagu dan desah nafasmu

Tapi apalah gunanya jika semua telah ada terpahat di hati dan kepala
Bahkan setiap molekul aroma yang menguar dari tubuh kita
Dan setiap detik yang terlewati bersama
Hujan tak mampu menghanyutkan
Angin tak mampu menerbangkan
Masih menimbunku dengan segala ingatan
Tentang canda, tentang praduga, tentang gairah, tentang amarah

Kututup rapat bibirku biar tak lagi bicara padamu
Juga semua kata tertahan menumpuk dalam rongga mulutku
Atau setiap ungkap yang kita pahami
Karena setiap perkataan mengajak nafas tercekat
Setiap cumbu rayu dan bisik cintaku

Tapi adakah artinya jika semua berputar bersama setiap hela nafas dan detak jantung
Bahkan setiap gerakan yang terayun dari helai rambut kita
Dan setiap kata yang bergema di udara
Senandung tak mampu hapuskan
Tarian tak mampu hilangkan
Masih mengajakku nikmati perih kenangan
Tentang rasa, tentang harapan, tentang rindu, tentang janji

Kututup pintu hatiku biar tak lagi ada yang mengganggu.

Friday, January 23, 2009

I've been walking thousands miles away....

from you I want to be away
through wind and rain
through heartache and pain

my feet are bleeding
and so is my heart

but how can I kill the pain
if your shadow keeps remain?


*for this weeks sundayscribblings prompt, shadow*

Saturday, January 17, 2009

Lambungku masih melontarkan lagi….

Setiap benda yang berjudul ‘makanan’
Sampai ibuku membuat selamatan
Menyembelih tujuh ekor sapi
Ketika aku berhasil menelan sesuap nasi

Aku seperti orang kehausan di tengah derasnya hujan
Kedingingan dibakar terik matahari
Menggigil dan gerah bergantian
Dendamku barsalin-salin rupa
Dari cinta menjadi benci menjadi cinta menjadi benci menjadi cinta dan seterusnya
Dari rindu menjadi muak menjadi rindu menjadi muak menjadi rindu dan selanjutnya

Mataku masih nyalang terbuka
Enggan memejam bahkan ketika gelap telah turun bersekutu dengan sunyi
Menyisakan beberapa gelombang cahaya
Yang terpantul dari mata binatang malam
Menyisakan beberapa gelombang suara
Siulan angin dan daun jatuh berdebam

Kutendang cermin di hadapanku
Karena telah menunjukkan bentuk asliku
Lalu kucari cermin cembung
Yang bisa menggembungkan kedua pipiku
Lalu dengan lipstick kugambar senyum
Membalik bentuk lengkung bibirku….

Tuhan, maukah Kau bocorkan sedikit rahasiaMu padaku?

karena aku sama sekali tidak bisa meraba
sedang dadaku tak henti berdegup merasa
Kau sedang siapkan sesuatu untukku

aku tahu
Kau mudahkan setiap yang menyulitkan
Kau ringankan setiap yang memberatkan
Kau selalu siapkan jalan

tapi Tuhan,
maukah Kau bocorkan sedikit saja
rencanaMu untukku?

karena aku sama sekali tak tahan
terus-terusan penasaran.


*Jan 1st, 2009 *

menitik air mata…

bukan ayah

bukan ibu

bukan kakak

bukan adikku

bukan anak

bukan saudara

bukan siapa-siapaku

mereka hanyalah warga palestina

yang teraniaya…

ya Allah tabahkanlah

ya Allah kuatkanlah

ya Allah turunkan rahmat-Mu


*Jan 6th*

setiap tahun di ujung tahun…

bukan menunggu berganti tahun

karena bagimu lebih dari sekedar itu

walaupun aku baru menjadi
saksi
sepertiga dari usiamu kini
aku ingin terus menjadi
saksi
penghujung tahun
setiap tahun
di sisa usiamu kini
hingga nanti

selamat ulang tahun, Han…

*untuk suamiku*