to hold the time stand still
so I canl let us staring each other
drown in our heartbeats
and roll along with the wave
no you never told a lie
no you never let me to
coz we know exactly there is no use telling lies
coz we know exactly what's in the hearts
and we know exactly that the heart won't lie
...
I want to press the button
to make the time stand still
so I can have you a little longer
than the time I don't even deserve to have
you have given
I want to press the button
and keep the time stand still
so I won't have to let go
your holding hand
I want to press the button
to have the time stand still
so I won't have to let go
you
...
no you never told a lie
no you never let me to
coz we know exactly there is no use telling lies
coz we know exactly what's in the hearts
and we know exactly that the heart won't lie.
Thursday, September 24, 2009
Tuesday, September 22, 2009
Kau kecup keningku....
Aku menangis
Kukecup pipimu
Aku menangis
Kau acak rambutku
Aku menangis
Kuacak rambutmu
Aku menangis
Kau kecup bibirku
Aku menangis
Kupagut bibirmu
Aku menangis
Kau lumat aku
Aku menangis
Kugigit engkau
Aku menangis
Kau usap punggungku
Aku menangis
Kucengkeram lenganmu
Aku menangis
Kau remas ....
Aku menangis
Kugenggam....
Aku menangis
Kau....
Aku menangis
Aku....
Aku menangis
....
Aku menangis
....
Aku menangis
Aku menangis
Aku menangis
220909
Kukecup pipimu
Aku menangis
Kau acak rambutku
Aku menangis
Kuacak rambutmu
Aku menangis
Kau kecup bibirku
Aku menangis
Kupagut bibirmu
Aku menangis
Kau lumat aku
Aku menangis
Kugigit engkau
Aku menangis
Kau usap punggungku
Aku menangis
Kucengkeram lenganmu
Aku menangis
Kau remas ....
Aku menangis
Kugenggam....
Aku menangis
Kau....
Aku menangis
Aku....
Aku menangis
....
Aku menangis
....
Aku menangis
Aku menangis
Aku menangis
220909
Wednesday, September 9, 2009
aku ini dusta
bapak,
akankah kau maafkan?
atau kau akan malu aku adalah anakmu?
kejujuran yang kau ajarkan
telah membusuk di ujung lidahku
karma yang kau ceritakan
dia akan menimpaku
aku ini sampah
ibu,
akankah kau ampuni?
atau kau akan jijik melihatku lagi?
kesetiaan yang kau ajarkan
telah berjamur di sudut hatiku
ketegaran yang kau tanamkan
dia telah meninggalkanku
aku tersungkur di hadapan kalian
membawa air mata merendam kaki kita
tapi bagaimana aku harus bercerita kenapa?
darah yang lambah-lambah ini
adalah hasil perbuatanku sendiri
tapi bagaimana aku berharap kalian iba?
sakit ini mulai tak tertanggungkan
beban ini mulai tak tertahankan
tapi bagaimana aku berani teriakkan nama kalian untuk kuatkan
sedang aku lah penjahat yang sedang terazab?
bapak
ibu
dengan penuh rasa malu
masih kuberanikan diri
memohon
basuhlah aku.
*belum lagi idul fitri*
akankah kau maafkan?
atau kau akan malu aku adalah anakmu?
kejujuran yang kau ajarkan
telah membusuk di ujung lidahku
karma yang kau ceritakan
dia akan menimpaku
aku ini sampah
ibu,
akankah kau ampuni?
atau kau akan jijik melihatku lagi?
kesetiaan yang kau ajarkan
telah berjamur di sudut hatiku
ketegaran yang kau tanamkan
dia telah meninggalkanku
aku tersungkur di hadapan kalian
membawa air mata merendam kaki kita
tapi bagaimana aku harus bercerita kenapa?
darah yang lambah-lambah ini
adalah hasil perbuatanku sendiri
tapi bagaimana aku berharap kalian iba?
sakit ini mulai tak tertanggungkan
beban ini mulai tak tertahankan
tapi bagaimana aku berani teriakkan nama kalian untuk kuatkan
sedang aku lah penjahat yang sedang terazab?
bapak
ibu
dengan penuh rasa malu
masih kuberanikan diri
memohon
basuhlah aku.
*belum lagi idul fitri*
Tuesday, September 8, 2009
lebah-lebah di sekelilingku....
mendengung mengitari
aku tak peduli
kuharapkan cintamu
bagai bunga yang kering mengharap turunnya hujan....
kupercaya janjimu
seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi....
aku tak butuh lebah, semut, kumbang, kupu-kupu
dandelion hanya butuh sendiri
menanti hembusan angin
untuk sempurnakan kesenyapan
dan membawa keping-keping cinta
terbang menyebar merambah penjuru rasa....
aku tak peduli
kuharapkan cintamu
bagai bunga yang kering mengharap turunnya hujan....
kupercaya janjimu
seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi....
aku tak butuh lebah, semut, kumbang, kupu-kupu
dandelion hanya butuh sendiri
menanti hembusan angin
untuk sempurnakan kesenyapan
dan membawa keping-keping cinta
terbang menyebar merambah penjuru rasa....
Monday, September 7, 2009
duh duh dug dug dug...
apakah ini sudah maghrib, hingga aku dengar bedug?
duh duh dug dug dug
pasti bukan bedug maghrib, ini lebih riuh
duh duh dug dug dug
apakah ini sudah lebaran?
duh duh dug dug dug
dadaku penuh bedug.
duh duh dug dug dug
pasti bukan bedug maghrib, ini lebih riuh
duh duh dug dug dug
apakah ini sudah lebaran?
duh duh dug dug dug
dadaku penuh bedug.
Subscribe to:
Posts (Atom)