Monday, June 29, 2009

mau apa lagi?

untuk apa datang walau cuma dalam mimpi?
menawarkan mimpi baru
setelah hancurkan mimpi terdahulu?

untuk apa datang
membawa kejutan
manis khas kamu
yang dulu melelehkan hati lugu?

air mataku mestinya jatuh
berderai
melewati batas alam sadar tak sadar
karena terluka atau tersentuh
tapi lihat
semua rasa telah menjadi tawar

atau aku tenggelam dalam kebingungan tentukan
takut menanggung lebih banyak kesakitan?

mencoba hal baru

Mencoba berkawan dengan seteru

Aku tertawa bersamanya
Atas penderitaan yang serupa tapi tak sama
Dia persilakan aku duduk di kursinya
Lalu dipijit bahuku sambil dia bercerita
Tentang hal yang bagiku dejavu

Aku tak benci walau dia menyakiti
Karena dia tak sadar
Aku tak bahagia walau dia terluka
Karena aku tahu rasanya

Aku suka
Berkawan dengannya.

Saturday, June 27, 2009

hatiku sudah tidak putih suci lagi

berkarat di sana sini
memudar kilaunya
menjadi kusam

lalu kutumpahkan darah
yang kuteteskan dari jantungku
melaburnya dengan warna merah
rata
dan kukilapkan dengan sisa sisa
air mata bercampur cinta dosa

....

aku siap berkendara lagi
sendiri

Tuesday, June 23, 2009

makin parah saja

Rasanya kosong hampa
Kutinggalkan tiga raga masih menuntaskan mimpi membayar lelah kemarin
Kucium bau matahari di rambut-rambut terlalu panjang
Kuhirup bau kecut di leher dan ketiak tanpa dosa
Di mana pula yang satunya?
Sedang bercanda di dunia yang berbeda
Semoga senyum yang akan dibawanya padaku
Mengisi
Kosongku yang makin menjadi.

Saturday, June 20, 2009

kau ke manakan kata-kata

kau ke manakan janji
kau ke manakan harapan
kau ke manakan mimpi
kau ke manakan angan
kau ke manakan pedih
kau ke manakan indah
kau ke manakan kenangan
kau ke manakan pelukan
kau ke manakan rayuan
kau ke manakan ciuman
kau ke manakan cumbu
kau ke manakan desah
kau ke manakan sentuhan
....
kau ke manakan aku?

Tuesday, June 16, 2009

buih di mulutmu

eh eh awas....
lihat itu buih di mulutmu
dilap dulu napa?
rupanya kau terlalu banyak bicara
padahal aku sudah muak mendengarmu

hei hei hati-hati...
buihmu makin banyak ke mana-mana
kenapa pula kau kejang begitu?
jangan-jangan kau punya ayan
kenapa tidak pernah bilang?

oh oh tidak...
aku yakin ini bukan ayan
apa kau makan kue yang kutaruh di dekat kompor itu?
mati aku, matilah kamu
itu kue beracun jebakan tikus

*semoga tak ada yang tahu kue itu MEMANG jebakan untukmu*

Saturday, June 13, 2009

aku tidak bisa menyakitinya sedikit pun...,

oh?
dan kau tidak peduli sudah menyakitiku 'banyak'?
oh yeah, memangnya siapa aku?
seorang bernilai, kau kata?
yang seiring waktu semakin bernilai....
yang membuatmu ikhlas memberi,
dan ingin memberi lebih banyak lagi?
....
mungkin ada tanda kurung yang tak terbaca olehku
...,
seorang bernilai (buruk)
yang seiring waktu semakin bernilai (hina)....
yang membuatmu ikhlas memberi (siksa),
dan ingin memberi lebih banyak lagi (sakit).

Saturday, June 6, 2009

senenge dadi layangan

Diundha
Muluk kagawa angin
Mumbul dhuwur tekan awang-awang
Dipandeng dialem ditresnani
Nanging kabegjan
Ora genah sapa sing duwe
Yen benang pedhot, layangan bisa apa? Kejaba amung ngleyang sakparan-paran
Temangsang ing ndhuwur wit
Nyemplung kalen
Suwek kanggo rebutan
....
Utawa ditemu tangan
Kang bakal ngulukake dhuwur maneh

kalau kau datang....

jangan lupa bawakan klewang
aku mau minta tolong
agar leherku kau potong
karena aku sudah bunuh diri berkali-kali
tapi tak kunjung mati....

Wednesday, June 3, 2009

untuk para bunglon pejantan....

aku mengagumi lidahmu
yang menuturkan keindahan
melantunkan sejuta pujian
memikat erat seperti pulut melekat
....
aku mengagumi lidahmu
yang menjilat lembut mengetuk bibirku
lalu liar menjelajah di rongga mulutku
dan membalurkan ludah ke sekujur tubuhku
....
aku mengagumi lidahmu
yang berkilah berputar kata
membalik janji tak bermakna
menusuk jiwa merobek rasa
....
aku mengagumi lidahmu
yang melontarkan ludah ke wajahku
persis setelah kau habisi suci
seolah aku lah noda
....
dan selamat,
kau tetap suci di mata dunia.