semalam aku mimpi
mimpi buruk sekali
ya ampun benar benar buruk si buruk rupa
ke mana accesoriesnya
yang menutupi mata anehnya?
ke mana pupil kecilnya
kenapa aku tak melihatnya?
plegak pleguk plegak pleguk
thingak thinguk thingak thinguk
bag bug bag bug bag bug *suara aku nggebugi awakmu*
clinthat clinthut clinthat clinthut
ngemba apa kowe?
ngemba apa aku?
dhul....! *suara aku nendhang awakmu*
....
pak sopir, ayo mlayu.
Friday, December 18, 2009
abstrak lewat tengah malam
ketika mata enggan terpicing
lima lembar cerita tentang sunyi, kering, dingin, abu, ngeri. dengan percakapan tanpa tanda kutip.
dua ekor lalat terbang bersilang, sayapnya bergetar kasar. hinggap di sana di sini.
seekor nyamuk mendengung halus. hey berhentilah. gigit saja aku sekenyangmu lalu tidur, bisa tidak?
di kepalaku ebiet bernyanyi. seperti sudah kugitari jam sebelas tadi.
ada yang tak mampu ku lupa
bulu lembut di keningmu
yang meremang kala kukecup
dan ketika kusibak rambutmu
kupikir aku tidur. tapi aku melihat jam 11.57.
aku juga melirik jam 00.38. dan 01.30. 02.00 dan lalat itu masih juga nggaber ke sana ke mari. nyamuk-nyamuk berhenti bernyanyi -- kenyang. aku masih ingin setengah telanjang, tapi dingin menusuki setiap pori yang terpapar. dan seperti ada sepotong beling tertancap di rongga hidungku, bapak, aku memang anakmu.
sekotak susu. dan kuharap aku bisa tidur tanpa mimpi, sampai jumpa esok pagi.
lima lembar cerita tentang sunyi, kering, dingin, abu, ngeri. dengan percakapan tanpa tanda kutip.
dua ekor lalat terbang bersilang, sayapnya bergetar kasar. hinggap di sana di sini.
seekor nyamuk mendengung halus. hey berhentilah. gigit saja aku sekenyangmu lalu tidur, bisa tidak?
di kepalaku ebiet bernyanyi. seperti sudah kugitari jam sebelas tadi.
ada yang tak mampu ku lupa
bulu lembut di keningmu
yang meremang kala kukecup
dan ketika kusibak rambutmu
kupikir aku tidur. tapi aku melihat jam 11.57.
aku juga melirik jam 00.38. dan 01.30. 02.00 dan lalat itu masih juga nggaber ke sana ke mari. nyamuk-nyamuk berhenti bernyanyi -- kenyang. aku masih ingin setengah telanjang, tapi dingin menusuki setiap pori yang terpapar. dan seperti ada sepotong beling tertancap di rongga hidungku, bapak, aku memang anakmu.
sekotak susu. dan kuharap aku bisa tidur tanpa mimpi, sampai jumpa esok pagi.
Tuesday, December 15, 2009
timbangan
aku berdiri di atas timbangan
terbaca ringan
lalu aku melonjak-lonjak
agar ke kanan jarumnya bergerak
BRUKK BRUKK BRUKK!!
yak yak yak
BRUKK!!
aku terbaca berat
tapi
timbangan rusak.
terbaca ringan
lalu aku melonjak-lonjak
agar ke kanan jarumnya bergerak
BRUKK BRUKK BRUKK!!
yak yak yak
BRUKK!!
aku terbaca berat
tapi
timbangan rusak.
Wednesday, December 9, 2009
hasrat terpendam itu...
bagaimana jika kau inginkan aku inginkanmu?
atau aku inginkan kau inginkan aku?
maka kita hanya sanggup saling bertatap
menahan hasrat
dengan dinding kaca menyekat
karena bukan masanya lagi aku menjamahmu
atau setidaknya kita harus menunggu bulan-bulan berlalu
tapi jika masa itu tiba, masih kah kau akan di situ?
atau aku inginkan kau inginkan aku?
maka kita hanya sanggup saling bertatap
menahan hasrat
dengan dinding kaca menyekat
karena bukan masanya lagi aku menjamahmu
atau setidaknya kita harus menunggu bulan-bulan berlalu
tapi jika masa itu tiba, masih kah kau akan di situ?
Tuesday, December 1, 2009
membuka satu satunya pintu
yang aku tahu
berharap menemukanmu
tapi aku bertemu
dinding batu
....
mengetuk satu-satunya jendela
yang ada
berharap kau buka
karena aku tak punya
kuncinya.
berharap menemukanmu
tapi aku bertemu
dinding batu
....
mengetuk satu-satunya jendela
yang ada
berharap kau buka
karena aku tak punya
kuncinya.
Subscribe to:
Posts (Atom)